Beberapa ibu hamil pernah dianjurkan untuk menjalani bed rest oleh dokter selama menjalani kehamilan. Hal ini dilakukan pada ibu hamil dengan komplikasi kehamilan, untuk meminimalisir risiko terjadinya kelahiran prematur atau komplikasi persalinan lainnya yang dapat membahayakan ibu dan janin. Pada kondisi apa ibu hamil memerlukan bed rest dan benarkah ibu hamil tidak boleh melakukan aktivitas apa pun saat bed rest?

Apa Itu Bed Rest?

Bed rest dapat diartikan dengan benar-benar beristirahat di tempat tidur di rumah, membatasi aktivitas Anda selama sementara waktu, atau dirawat inap di rumah sakit. Bila Anda dirawat di rumah sakit, dokter biasanya menyarankan ini agar bisa memonitor kondisi Anda yang dianggap mengkhawatirkan.

Bed rest tidak selalu berarti Anda harus menghabiskan waktu di atas tempat tidur sepanjang waktu, Anda juga bisa menjalani aktivitas ringan, dan Anda harus menghindari aktivitas berat. Anda tidak boleh mengangkat benda berat atau melakukan kegiatan rumah tangga yang melelahkan.

Pada beberapa kasus, dokter dapat menyarankan Anda untuk bed rest dengan ketentuan Anda benar-benar harus duduk atau berbaring di tempat tidur. Anda hanya diperbolehkan untuk turun dari tempat tidur jika akan pergi ke toilet atau kamar mandi. Hal ini dapat dilakukan ketika Anda mengalami komplikasi kehamilan yang serius atau kondisi darurat lainnya. Tujuan bed rest adalah untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

Siapa yang Memerlukan Bed Rest saat Hamil?

Dokter akan merekomendasikan bed rest saat Anda hamil untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Dilansir dari Cleveland Clinic, beberapa kondisi dimana ibu hamil memerlukan bed rest di antaranya:

• Preeklamsia
• Perdarahan vagina
• Tanda-tanda kelahiran prematur
• Kehamilan kembar
• Inkompetensi serviks
• Komplikasi plasenta (plasenta previa, plasenta akreta, solusio plasenta)
• Perkembangan janin buruk

Menurut Mayo Clinic, sebenarnya belum ada bukti yang menunjukkan bahwa bed rest dapat membantu kehamilan, baik bed rest di rumah maupun di rumah sakit. Namun dokter tetap merekomendasikan bed rest dengan harapan dapat memonitor ibu, mengurangi risiko terjadinya kelahiran prematur atau memperparah komplikasi kehamilan. 

Efek Samping Bed Rest saat Hamil

Meskipun bed rest sangat bermanfaat bagi ibu hamil dengan masalah kesehatan, namun bed rest juga memiliki efek samping. Ibu hamil tentu merasa tidak nyaman harus menghabiskan waktu sehari-hari di atas tempat tidur. Dilansir dari WebMD, bed rest bisa menimbulkan risiko pada ibu hamil seperti stres, depresi, atau gangguan kecemasan.

Terlalu lama bed rest juga dapat menimbulkan masalah finansial terutama bagi ibu yang harus berhenti bekerja karena bed rest. Selain itu, karena ibu hamil perlu mengurangi banyak aktivitas, maka dikhawatirkan berat janin lebih rendah dan mengalami pemulihan lebih lambat setelah lahir serta tulang dan otot ibu menjadi lebih lemah.

Tips Menjalani Bed Rest

Menghabiskan waktu seharian di atas tempat tidur tentu akan menyebabkan rasa bosan. Selain itu, Anda juga perlu membicarakan risiko bed rest dengan dokter mengenai batasan aktivitas apa saja boleh dilakukan selama bed rest. Jika Anda masih diperbolehkan untuk beraktivitas ringan, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan selama bed rest:

• Pastikan kebutuhan minum dan asupan makanan sehat Anda tercukupi
• Lakukan olahraga ringan di atas tempat tidur agar peredaran darah Anda tetap lancar
• Tidur atau duduk dalam posisi yang nyaman
• Jangan ragu meminta bantuan orang lain jika diperlukan

Meski belum ada bukti yang menunjukkan bahwa bed rest efektif untuk mengurangi risiko kelahiran prematur, namun bed rest dapat memberikan waktu bagi tubuh untuk beristirahat dan mengembalikan fungsinya secara normal. Konsultasikan dengan dokter mengenai manfaat, risiko dan apa saja yang boleh dilakukan selama bed rest agar istirahat Anda tetap nyaman dan kesehatan ibu dan janin tetap terjaga.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!